PERANG, DIMANAPUN HANYA MENGHASILKAN KEHANCURAN. KEKALAHAN UNTUK SEMUA KEMENANGAN HANYA BUAT BISNIS SENJATA

9 Jun 2014

Marinir TNI-AL Labrak Negara Musuh dengan Armada Tank Amfibi


Latgab 2014



Amfibi Marinir- Latgab TNI 2014

Prajurit Korps Marinir TNI AL melabrak negara musuh dengan menggunakan tank amfibi di pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu, 4 Juni 2014.


Operasi amfibi itu merupakan acara puncak Latihan Gabungan TNI tahun 2014 (Latgab TNI 2014) yang disaksikan oleh Menhan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D., Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, KSAD Jenderal TNI Budiman, KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, serta para pejabat militer maupun sipil.

Dari menara tinjau yang berada di bibir pantai Banongan, Menhan, Panglima TNI, KSAL, beserta rombongan lainnya, menyaksikan langsung proses pendaratan amfibi oleh pasukan pendarat dalam hal ini prajurit-prajurit Korps Marinir TNI AL dalam melaksanakan operasi amfibi.

Sebelum operasi amfibi yang dilaksanakan pada hari "H" jam "J" yang ditandai dengan gelombang pertama mendarat dengan menembur pantai, terlebih dahulu dilaksanakan proses Bantuan Tembakan Kapal (BTK) untuk menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan operasi amfibi.

Gelombang-gelombang pendaratan mulai diluncurkan dari KRI-KRI pengangkut pasukan pendarat amfibi, dimulai dengan mendaratkan satu kompi tank amfibi selanjutnya bergerak taktis menggempur kekuatan musuh di pantai.

Gelombang 2 terdiri dari Kompi Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) mengangkut pasukan untuk menyerang maju bersama kompi tank dengan Kerja Sama Infanteri Tank (KSIT) untuk menduduki sasaran-sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Gelombang 3 dari unsur Ranratfib mendarat untuk membantu pasukan yang lebih dulu mendarat dan menghancurkan kedudukan musuh yang masih berada disekitar pantai.

Pendaratan berikutnya adalah gelombang 4, terdiri dari 2 unit Landing Craft Unit (LCU) dan 6 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) dengan unsur artileri medan yang terdiri dari 2 pucuk Roket Multi Laras (RM) 70 Grad dan meriam Howitzer 105 mm, setelah mendarat akan menempati titik stelling penembakan sesuai koordinat yang telah direncanakan, selanjutnya akan memberikan tembakan artileri medan terhadap sasaran-sasaran musuh.

Gelombang atas panggilan mendarat dengan unsur KAPA yang mengangkut 4 unit Howitzer 105 mm. Setelah mendarat selanjutnya menuju stelling penembakan sesuai dengan koordinat yang telah ditentukan. Setelah Howitzer masuk stelling penembakan, gelombang atas panggilan berikutnya mendarat dengan menggunakan LCU yang mengangkut 2 unit RM-70 Grad setelah mendarat kemudian menuju stelling penembakan yang telah direncanakan.

Selanjutnya 3 unit helikopter pengangkut prajurit-prajurit melaksanakan lintas heli ke sasaran yang bertujuan untuk merebut dan menduduki sasaran yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam pelaksanaan perebutan tumpuan pantai pada operasi amfibi.

Kemudian 2 unit RM-70 Grad dan 3 pucuk meriam Howitzer 105 mm yang telah masuk stellingmelaksanakan penembakan secara berturut-turut yaitu : pertama, tembak tinjau sebanyak 4 butir akan diberikan oleh RM-70 Grad dan 4 butir dari meriam Howitzer 105 mm. Kedua, penembakan pelaksanaan sebanyak 76 butir dari RM-70 Grad dan 30 butir dari meriam Howitzer 105 mm. Untuk menuntaskan serbuan akan diberikan penembakan salvo terhadap sasaran sebanyak 40 butir oleh 2 unit RM-70 Grad.

Pada Latgab TNI kali ini, TNI AL mengerahkan 33 unsur KRI, terdiri dari 2 kapal markas, satu kapal selam, 8 KRI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), dan 22 unsur KRI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla). Selain unsur kapal perang, TNI AL juga menerjunkan unsur pesawat udara dari Puspenerbal yang terdiri dari 3 (tiga) Heli Bell yaitu HU-419, HU-410, HU-417, satu unit Bo-105 yaitu NV-411, satu Casa U-617, serta satu air-lifter VIP CN 235 P-860.

Selain itu, TNI AL  juga menerjunkan ribuan prajurit Korps Marinir beserta material tempur Korps Marinir yang diikutkan pada latihan terbesar TNI di tahun 2014 ini. Material tempur Marinir tersebut antara lain:  7 unit LVT-7A, 8 unit BMP-3F, 9 unit tank PT-76, 13 unit BTR-50 P, 11 unit BTR-50 PK, 6 unit Kapa-61, 8 pucuk roket multilaras RM-70 Grad, dan 8 pucuk Howitzer 105 mm.

Korps Marinir unggul dalam perang komunikasi dan elektronik

Korps Marinir unggul dalam peperangan komunikasi dan elektronika dalam Latgab TNI 2014. Keunggulan tersebut telah teruji dan terbukti setelah sejumlah prajurit dari Diskomlek Kormar dibawah kendali Kepala Dinas Komunikasi dan Peperangan Elektronika (Kadiskomlek) Korps Marinir TNI AL Kolonel Marinir Baedowi Oktavidia bersama ratusan prajurit dari Batalyon Komlek-1 Korps Marinir TNI AL yang dikomandani Letkol Marinir Irpan Nasution berhasil menggelar berbagai peralatan canggihnya.

Elektronik Marinir - Latgab TNI 2014

Menurut Kadiskomlek Kormar, komunikasi dan elektronika sudah saatnya ditingkatkan dengan mengedepankan teknologi canggih. Karenanya, pihaknya telah berupaya keras untuk mewujudkan impiannya dengan melakukan pengadaan peralatan canggih dan menggembleng sumber daya manusianya.

Banyak peralatan komunikasi dan peperangan elektronika yang digelar olehnya untuk mendukung Latgab TNI 2014 ini, diantaranya ada HT yang dilengkapi dengan sistem digilog, sehingga mampu digunakan untuk komunikasi jarak jauh dan pengendali dapat memantau posisi semua pemegangnya dengan sangat mudah.

Melalui peralatan canggih dan didukung oleh SDM yang mumpuni, Pamen bermelati tiga ini dapat dengan mudah mengetahui posisi seluruh KRI yang sedang berlayar di Samudera Hindia maupun seluruh prajuritnya yang tersebar di berbagai titik untuk melakukan pengamanan wilayah perkampungan maupun hutan yang akan digunakan sebagai ajang pertempuran pada puncak acara Latgab TNI 2014.

Seperti tampak di layar monitor, hari ini (3 Juni 2014) TNI AL melaksanakan penembakkan dengan menggunakan berbagai senjata strategisnya, antara lain: penembakan roket RBU-6000 oleh tiga kapal kelas  Parchim, penembakan BL oleh kapal kelas Vanspeijk yakni KRI Ahmad Yani-351, KRI Yos Sudarso-353, dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, penembakan rudal Exocet MM40 oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Sultan Hasanuddin-366, penembakkan rudal C 802 oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, serta penembakkan meriam oleh unsur kapal kelas SIGMA dan Vanspeijk terhadap dogfightserangan umum langsung (SUL) pesawat tempur musuh.

Sumber: Altileri.org


No comments: